Sejak awal tahun 2020, masyarakat dunia memang digemparkan dengan kemunculan virus Corona atau disebut juga Covid-19 yang sudah menjangkiti jutaan orang di seluruh dunia. Hal ini merupakan tragedi yang harus dihadapi bersama oleh setiap lapisan masyarakat.
Mulanya, pandemi Covid-19 memang membuat banyak orang ketakutan. Hampir semua negara melakukan lock down dan tindakan pencegahan lainnya. Sebagian besar bisa bertahan menghadapi serangan virus berbahaya ini dan mulai beradaptasi agar dapat terus melanjutkan hidup. Caranya adalah dengan membentuk kerangka kehidupan normal baru.
Istilah new normal atau gaya hidup normal baru tentu sudah tak asing lagi di telinga Anda. Hal ini sudah sering disebutkan di berbagai media yang tersebar di seluruh penjuru Nusantara. Anjuran hidup dengan gaya new normal merupakan cara agar bisa bertahan melawan Covid-19.
Ada sejumlah kebiasaan lama yang harus diubah guna mengikuti protokol kesehatan, di antaranya penggunaan masker, jaga jarak saat di tempat umum, penggunaan hand sanitizer atau mencuci tangan 20 detik dengan sabun dan air mengalir, serta berbagai kebisaan lainnya.
Perubahan berbagai kebiasaan ini bukan hanya harus dilakukan segelintir orang, tapi setiap individu. Dari berbagai perubahan kebiasaan, ada beberapa hal yang cukup kentara. Perubahan-perubahan ini jika diperhatikan dengan baik ternyata memiliki sisi menguntungkan dan kocak juga. Berikut perubahan yang terasa sangat berbeda di new normal.
Dulu Pusing Pilih Make-up Sekarang Bingung Pilih Masker
Bagi sebagian besar kaum hawa keluar rumah memerlukan persiapan penuh, apalagi jika ingin bekerja, pergi kuliah, berkumpul dengan teman, atau melakukan kegiatan lainnya. Kegiatan berdandan merupakan yang paling menyita waktu. Terkadang memerlukan waktu hingga berjam-jam. Biasanya menentukan make-up yang digunakan menjadi pilihan sulit.
Berbagai pilihan gaya make-up bagi wanita disesuaikan dengan acara atau tempat tujuan. Misalnya, make-up ke kantor akan berbeda dari riasan ketika hendak ke pesta. Bahkan banyak wanita memerlukan bantuan profesional untuk menentukan riasan yang akan digunakan agar tidak sampai salah riasan.
Namun, kebiasaan ini berubah di era new normal, di mana kebanyakan wanita tak lagi memusingkan penggunaan make-up di wajah mereka. Bahkan penggunaan skin care rutin dan riasan sederhana sudah cukup untuk dipakai bepergian. Sebab, kewajiban memakai masker menutup sebagian besar wajah dan riasan menjadi percuma.
Ternyata, penggunaan masker membawa kebiasaan baru yang cukup membuat pusing juga. Karena sekarang bukan pusing menentukan make-up, tapi banyak waktu tersita untuk memilih masker yang akan digunakan. Banyaknya pilihan masker saat ini memang membuat Anda bisa menyesuaikannya dengan penampilan sehingga tetap bisa tampil chic.
Keharusan penggunaan masker saat keluar rumah di masa pandemi Covid-19 membuat masyarakat beradaptasi dengan penggunaannya. Penggunaan masker bukan hanya sebagai kewajiban, tapi juga style penting bagi sebagian besar orang. Namun, harus selalu gunakan masker sesuai standar kesehatan yang berlaku.
Dulu Mengandalkan Uang Tunai, Sekarang e-Money
Dalam masa pandemi, kontak fisik antar manusia semakin diminimalkan. Akan tetapi, tak lantas membuat Anda harus menjadi introvert dan enggan bersosialisasi. Salah satu kontak yang dirasa cukup besar pengaruhnya dalam penyebaran virus corona adalah melalui uang tunai.
Penggunaan uang tunai yang membuat sentuhan dari tangan ke tangan pada setiap transaksi membuat uang menjadi salah satu cara penyebaran virus tercepat. Oleh sebab itu, imbauan untuk meminimalkan penggunaan uang tunai selalu dilakukan sehingga uang elektronik semakin gencar dikampanyekan.
Jika dulu Anda lebih sering menggunakan uang tunai, maka saat ini penggunaan e-money lebih banyak dipakai. Pasalnya, penggunaan uang elektronik akan memperkecil kontak dengan orang lain dan dapat mengurangi kemungkinan penyebaran virus. Jika dulunya dompet selalu terisi uang tunai, sekarang saldo e-money yang selalu ditambahkan.
Beli makanan, belanja bulanan, pembayaran rutin setiap bulan, pemesanan barang, dan lain sebagainya, langsung dilakukan dengan e-money. Jadi, tak perlu lagi repot mengambil uang di ATM, membawa banyak uang tunai, dan menunggu kembalian saat berbelanja atau transaksi lainnya.
Penggunaan uang elektronik bukan hanya bisa mencegah penyebaran virus, tapi mempermudah dan mempercepat transaksi Anda. Bisa dikatakan perubahan ini membuat kehidupan semakin nyaman dan sangat dianjurkan terus dilakukan, bahkan saat pandemi Covid-19 sudah tak lagi menjadi ancaman besar.
Dulu Harus Antre Mengurus Ini-Itu, Sekarang Semua Bisa Online
Kebiasaan lainnya yang berubah dengan kentara adalah dalam hal mengurus berbagai keperluan Anda. Misalnya, keperluan pengurusan surat menyurat, seperti Kartu Tanda Penduduk, Kartu Keluarga, surat kendaraan, pembayaran pajak, dan berbagai keperluan keuangan. Dulu, semua itu harus dilakukan dengan tatap temu, tapi kini semua serba online.
Keharusan untuk meminimalkan kontak fisik membuat munculnya larangan adanya kerumunan banyak orang di satu tempat. Ketika mengurus berbagai surat dan keperluan lainnya seringkali harus mengantre sehingga kerumunan orang terjadi. Oleh sebab itu, banyak instansi dan kantor mengubah sistemnya menjadi online.
Ketika Anda ingin mengurus perubahan Kartu Keluarga karena pindah rumah atau ada anggota baru dalam keluarga, maka tak perlu datang langsung ke Kantor Pencatatan Sipil. Hanya perlu melakukan pengajuan melalui situs resmi atau nomor WhatApps pelayanan yang disediakan.
Begitupula dengan urusan di bank, membuat rekening baru, pengurusan deposito, dan lainnya, tak perlu mengantre lagi di customer service, Anda cukup melakukan semua melalui aplikasi bank yang bersangkutan. Serba online di zaman pandemi dinilai makin memudahkan, karena bisa menghemat waktu, tenaga, juga biaya.
Dulu Janjian Ribut Pilih Tempat, Sekarang Ribut Menentukan Pakai Aplikasi Apa
Perubahan lain yang tak terhindarkan dalam era new normal adalah acara kumpul-kumpul, baik dengan keluarga besar, teman, atau rekan bisnis. Biasanya acara seperti ini seringkali dilakukan dan menjadi kebiasaan rutin bagi kebanyakan orang. Wajar saja, karena dalam kehidupan manusia perlu bersosialisasi.
Di era gaya hidup normal baru acara berkumpul ini tentu tak bisa dilakukan dengan leluasa. Anda harus mengurangi kegiatan di luar rumah yang tak terlalu penting dan menghindari kerumunan. Namun, bukan berarti tak bisa mengadakan acara kumpul bersama karena pandemi.
Ada alternatif melakukannya, yaitu melalui video call. Anda bisa mengumpulkan banyak orang di saat bersamaan dan melakukan video call. Bisa saling mengobrol dan bertukar kabar. Jika acara kumpul bersama sering memunculkan perdebatan tentang pilihan tempat, melakukannya secara virtual pun memancing perdebatan sama sengitnya.
Namun, ada perbedaan topik perdebatan. Jika sebelum pandemi ribut karena memilih tempat, sekarang ribut pilih aplikasinya. Pasalnya, sekarang banyak aplikasi yang bisa digunakan. Google meeting, Zoom, Skype, adalah beberapa aplikasi yang bisa Anda pilih untuk kegiatan kumpul bersama ini.
Pandemi Covid-19 memang membawa banyak kecemasan juga ketakutan dalam diri setiap orang. Akan tetapi, berusaha tegar dalam menghadapinya merupakan cara terbaik untuk bertahan. Caranya dengan melakukan penyesuaian dan beradaptasi. Salah satunya melakukan perubahan gaya hidup ke new normal sesuai protokol kesehatan yang berlaku.