Di Indonesia, sepakbola jadi olahraga yang sangat populer dan diminati oleh masyarakat. Namun hal tersebut justru berkebalikan dari prestasi sepakbola Indonesia yang bisa dibilang tidak cemerlang. Hal tersebut karena beberapa masalah sepakbola Indonesia yang membuatnya sulit berkembang.
Sepakbola Indonesia terasa sangat sulit berprestasi secara internasional, bahkan sangat sulit bersaing di tingkat Asia saja. Padahal banyak masyarakat Indonesia yang menyukai olahraga ini dari berbagai kalangan. Lalu apa alasan sepakbola Indonesia sulit berkembang?
Daftar Masalah Sepakbola Indonesia
Menurut Anda mengapa sepakbola Indonesia sulit berkembang? Para penggemar sepakbola wajib simak masalah dalam sepakbola Indonesia berikut ini agar lebih paham tentang Isu Sepakbola Indonesia:
1. Masalah Politik Sepakbola Indonesia
Masalah sepakbola Indonesia yang mungkin sudah sering kita dengar adalah berkaitan dengan politik. Dalam praktiknya, banyak konflik-konflik politik yang terjadi di Indonesia merembet sampai aktivitas olahraga sepakbola Indonesia juga.
Konflik sepakbola yang berkepanjangan antara kelompok bisnis yang juga berafiliasi politik berhasil memporak porandakan olahraga sepakbola di Indonesia. seperti masalah politik yang pernah terjadi di tubuh sepakbola Indonesia adalah dugaan korupsi pejabat elit, tim-tim yang bangkrut, dan lainnya.
Dalam sejarah sepakbola Indonesia, ada permasalahan PSSI yang sangat genting. Salah satunya adalah sengketa pengusaha kontroversial Nurdin Halid yang menjadi ketua umum PSSI sekaligus juga menjadi tahanan karena dugaan korupsi dua kali selama ia menjabat.
Hingga kondisi sepak bola Indonesia saat ini tetap ada masalah politik dalam tubuh sepakbola Indonesia.
2. Kurangnya Pembinaan Sejak Usia Dini
Pembinaan dari usia dini adalah hal penting untuk memperoleh Timnas Indonesia hebat di masa depan. Seperti yang dilakukan Spanyol dan Eropa yang sudah memprogram anak-anak belajar sepakbola sejak usia lima tahun dengan teknik-teknik dasar yang tetap menyenangkan bagi anak.
Masalah sepakbola Indonesia terkait pembinaan usia dini adalah cenderung terlambat karena anak-anak Indonesia baru belajar sepakbola di usia 10 tahun lebih. Kemudian baru bisa bergabung di klub di usianya 15 tahun. Jejak pembinaan sepakbola di Eropa bisa jadi contoh yang baik.
3. Kualitas Kompetisi Domestik Buruk
Tidak jauh berbeda dengan negara-negara lain, Indonesia juga memiliki turnamen liga nasional. Namun tantangan sepakbola Indonesia ini adalah standar kompetensi yang buruk dan bisa dibilang jauh dari di bawah standar negara lain. Terutama negara yang memiliki kualitas sepakbola yang baik.
Masalah kualitas ini adalah kewajiban PSSI yang seharusnya memperhatikan standar kompetensi yang perlu diperlakukan sepanjang musim pertandingan. Ada hal yang harus diperhatikan agar sebuah klub bisa mengikuti kompetisi berkualitas.
Contohnya klub yang memiliki stadions stnadar FIFA dan klub yang berpartisipasi memiliki status lisensi AFC atau FIFA. Selain itu permasalahan PSSI terkait kualitas kompetensi domestik juga soal penambahan slot pemain asing yang harus memenuhi standar kompetensi Eropa.
4. Pelatih Lokal Berkualitas yang Kurang
Berdasarkan kondisi sepak bola Indonesia saat ini, hanya sedikit pelatih lokal yang berkualitas memiliki lisensi A. Hal ini tentu jadi masalah sepakbola Indonesia yang membuatnya sulit berkembang karena tim yang hebat membutuhkan pelatih yang berkualitas.
Solusi dari masalah ini adalah PSSI sebagai naungan sepakbola Indonesia lebih sering mengadakan pelatihan yang berstandar AFC atau FIFA untuk para pelatih. Program ini bisa memantik untuk lebih banyak pelatih sepakbola yang berkualitas dan bisa menciptakan tim yang baik pula.
5. Pengelolaan Klub yang Buruk
Pengelolaan klub yang buruk adalah permasalahan PSSI yang bisa jadi masalah dalam sepakbola Indonesia yang membuatnya sulit berkembang. Sebuah klub sepakbola seharusnya dikelola dengan mai dari berbagai hal, seperti sistem, manajemen, sampai fasilitas yang harus diterima.
Profesionalisme pengelolaan klub ini dapat mempengaruhi para pemain sepakbola semakin lebih baik. Namun dalam prakteknya, banyak klub sepakbola lokal di Indonesia dikelola sangat buruk. Seperti gaji yang terlambat, fasilitas kurang layak, dan masalah manajemen lainnya.
6. Mindset yang Lemah
Ada masalah sepakbola Indonesia yang sering dibicarakan oleh para kritikus sepakbola. Yakni bagaimana cara berpikir atau mindset pemain sepakbola yang akan menentukan karir sepakbolanya. Seperti banyak pemain sepakbola Indonesia sudah merasa puas dengan gaji standar klub lokal.
Artinya, mereka berada di zona yang tidak membuatnya berkembang dengan melebarkan sayapnya hingga internasional. Jika berani berkarir di negara kiblat sepakbola seperti Jerman, Inggris, Italia, dan negara Eropa lainnya,maka akan lebih menjanjikan baik pengalaman dan fasilitas nya.
7. Masalah Fasilitas Sepakbola Kurang Memadai
Fasilitas sepakbola Indonesia memang masih sangat terbatas dibandingkan dengan negara-negara Asia lainnya. Contohnya di negara Jepang, China dan Korea yang sudah memiliki fasilitas memadai, seperti tempat latihan yang merupakan elemen penting bagi para pemain sepakbola.
Fasilitas sepakbola di Indonesia masih sangat minim yang memiliki standar training ground kualitas FIFA. Hal ini tentu jadi penghambat dan tantangan sepakbola Indonesia hingga membuatnya sulit berkembang dan sukses di kancah internasional, dibandingkan negara lain yang sepakbolanya maju.
8. Dianggap Bukan Profesi yang Menjanjikan
Masih banyak orang yang menganggap sepakbola bukanlah karir yang menjanjikan di masa depan. Persepsi ini bisa muncul karena masalah sepakbola Indonesia yang memang masih kurang tertata, seperti ketidak jelasan dan keterlambatan gaji.
Selain itu, alasan mengapa profesi sebagai pemain sepakbola dianggap tidak menjanjikan adalah karena sepak bola masih dianggap sebagai hobi dan belum jadi industri yang sistematis. Akibatnya masih banyak orang tua tidak setuju jika anaknya menggeluti sepakbola sebagai profesional.
9. Sekolah Sepakbola yang Minim di Berbagai Daerah
Sebaranya Indonesia sudah memiliki beberapa sekolah sepakbola yang bagus. Tetapi sekolah-sekolah tersebut hanya ada di pusat-pusat kota besar saja seperti Jakarta saja. Padahal masih banyak potensi untuk bakat anak-anak Indonesia di berbagai daerah peminatnya di sepakbola.
Kendala sepakbola Indonesia ini adalah biaya dan jarak atau aksesnya. Seperti akan lebih baik jika ada sekolah sepakbola di Sumatera, Sulawesi, atau Kalimantan yang tidak terpusat hanya di pulau Jawa saja. Sekolah tersebut kemudian harus bisa menjangkau anak-anak di seluruh Indonesia.
10. Target yang Tidak Jelas
Masalah sepakbola Indonesia yang dianggap cukup serius adalah target yang jelas di masa depan agar terus berkembang lebih baik. Ini adalah permasalahan PSSI yang seharusnya memiliki visi dan misi yang jelas untuk Timnas Indonesia di masa depan.
Contohnya yang dilakukan negara China yang memiliki visi misi besar ingin jadi negara adidaya sepakbola terbesar di tahun 2050 dan beberapa tahun ke depan. Padahal penggemar dan ekosistem sepakbola di China tidak sebesar di Indonesia.
Jika PSSI memiliki visi misi yang jelas dan berupaya maksimal untuk mendukungnya, maka sepakbola Indonesia bukan tidak mungkin bisa berkembang lebih baik di masa depan.
Dari daftar masalah sepakbola Indonesia di atas, menurut kalian bagaimana keadaan sepak bola Indonesia sehingga membuatnya sulit berkembang? Meskipun masih minim prestasi, namun jika dikelola dengan baik, sepakbola Indonesia bisa lebih baik di masa depan.