Pemain legenda NBA, Grant Hill saat ini menjabat sebagai direktur pelaksana tim nasional Amerika Serikat (USA). Di tahun pertama jabatannya, Hill memutuskan untuk membuat gebrakan baru dengan mencoba untuk mengubah sistem yang ada di timnas basket USA.
Direktur pelaksana tersebut kini tidak lagi mewajibkan para pemain untuk berkomitmen selama bertahun-tahun agar dapat tampil dalam sebuah Olimpiade. Aturan terkait komitmen sebelumnya dibuat oleh Jerry Colangelo dan digunakan sejak tahun 2005.
Saat timnas dipegang oleh Colangelo, daftar pemain timnas Amerika Serikat akan muncul setiap dua tahun sekali. Para pemain wajib membuat komitmen agar dapat menjadi bagian dari tim Olimpiade. Adapun hasil dari aturan tersebut memang menunjukkan hasil yang positif.
Grant Hill Ubah Sistem Timnas Basket USA
Tim USA saat ini berada di bawah kepemimpinan Grant Hill dan Steve Kerr. Setelah Olimpiade Tokyo, posisi Gregg Popovich dan Jerry Colangelo berpindah tangan. Saat itu, Amerika berhasil membawa pulang medali emas keempat secara berturut-turut.
Jadi, setiap dua tahun sekali atau pada periode Olimpiade dan FIBA World Cup, daftar pemain tim nasional akan diperbaharui. Akan tetapi, tidak semua pemain NBA setuju dengan aturan komitmen yang dibuat Colangelo tersebut.
Keputusan Hill untuk mengubah sistem berhubungan dengan dekrit komitmen multitahun Colangelo yang sudah tidak lagi relevan untuk pro Amerika. Selain itu, perubahan kalender Piala Dunia dan FIBA sekarang juga sudah mendahului olimpiade yang hanya dalam 12 bulan, bukan lagi dua tahun.
1. Tidak Mewajibkan Komitmen Untuk Para Pemain
Kini Hill tidak mewajibkan orang Amerika yang tertarik untuk bermain di Timnas AS pada salah satu turnamen untuk berkomitmen sekitar 2 tahun. Ia mengungkapkan bahwa daftar pemain akan selesai sekitar bulan Juni atau Juli.
12 pemain serta tim profesional muda Amerika Serikat yang berpotensi menjadi pemain perguruan tinggi akan berada di Las Vegas pada awal bulan Agustus 2023 untuk berkemah. Hill mengungkapkan bahwa terjadi perubahan generasi di liga maupun bola basket secara umum.
Oleh karena itu, ia ingin semuanya segera untuk beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan pemain yang ada. Waktu terbaik menurut Hill sebaiknya digunakan untuk membangun chemistry dan persahabatan agar dapat bekerja dengan maksimal dalam satu tim.
Selain itu, persiapan strategi untuk menampilkan gaya permainan yang berbeda juga tidak kalah penting. Semua informasi tersebut diungkapkan Hill melalui sebuah wawancara melalui Zoom pada hari Senin.
2. Mengirim Pemain ke Piala Dunia yang Tidak Punya Pengalaman di Timnas
Tim Kanada akan mengirimkan daftar pemain NBA ke Piala Dunia telah melakukan pendekatan secara berlawanan. Tim tersebut meminta para pemain untuk berkomitmen selama 3 tahun untuk mendapatkan Jamal Murray, RJ Barrett, Dillon Brooks, Shai Gilgeous – Alexander, dan lain-lain.
Sementara itu, Hill setidaknya sudah menerima dua komitmen dari pemain bintang NBA yang sudah berpengalaman di timnas basket USA sebelumnya. Akan tetapi, kedua pemain tersebut belum memberikan persetujuan terkait komitmen yang sudah diumumkan.
Direktur pelaksana ini sebenarnya sudah lama mengisyaratkan tentang kemungkinan untuk mengirim beberapa pemain yang tidak memiliki pengalaman di timnas ke Piala Dunia. Ia berencana untuk menggabungkannya dengan pemain bintang Amerika terbesar NBA untuk Olimpiade Paris.
Beberapa pemain basket yang hebat dan berusia lebih tua dan sudah menjadi bagian dari bola basket Amerika Serikat. Jadi, sebuah langkah yang bagus untuk mengantarkan gelombang baru bagi para pemain muda agar mereka memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dan belajar yang lebih banyak.
3. Steve Kerr Sudah Berdiskusi Dengan Pelatih Lawan
Steve Kerr bertugas untuk melatih Golden State Warriors. Ia sudah berdiskusi dan meminta izin kepada pelatih lawan saat Warriors memainkan tim dengan pemain yang ada dalam timnas USA. Warriors berada di Memphis pada hari Sabtu untuk bertanding dengan Grizzlies.
Bane merupakan pemain internasional prototipe yang bertugas sebagai penjaga yang cukup besar. Pemain ini dapat menembak 3s dan bertahan. Sementara itu, Jackson merupakan pemain besar berbakat yang memimpin NBA dalam tembakan yang diblokir.
Dengan prestasi yang gemilang, keduanya sama-sama belum pernah bermain untuk timnas USA sebelumnya. Selain itu, Kerr juga telah berbincang dengan Alex Caruso dari Bulls.
4. Timnas AS pada Program pra-Piala Dunia Amerika
Program pra-Piala Dunia Amerika akan semakin luar biasa dengan adanya pengumuman dua pertandingan yang akan diselenggarakan di Malaga, Spanyol. Timnas AS akan bertanding melawan Slovenia pada 12 Agustus dan dengan Spanyol pada 13 Agustus.
Piala Dunia akan dimulai pada 25 Agustus. Tim Amerika akan memainkan semua turnamen di Filipina. Namun, ada kelompok tambahan di Indonesia dan Jepang. Hill mengungkapkan bawah akan memainkan pertandingan eksibisi saat melawan tim nomor 1 di dunia, yaitu Spanyol dan Slovenia.
Kapten tim adalah Luka Doncic pada bulan Agustus sebelum akhirnya berangkat menuju ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Keberangkatan tersebut merupakan bagian dari tur barnstorming pra-Piala Dunia di seluruh dunia.
Hill mencoba untuk menarik minat para pemain profesional Amerika Serikat, khususnya bintang-bintang NBA agar mau bergabung di timnas. Mereka dapat memilih untuk bermain di mana pun, termasuk dalam FIBA World Cup 2023.
Dalam ajang tersebut, negara yang akan menjadi tuan rumah yaitu Jepang, Filipina, atau Indonesia. Jika tidak, pemain juga dapat memilih untuk berangkat ke Paris untuk bermain di Olimpiade. Komitmen dua tahun hanya akan menghambat tim nasional itu sendiri, menurut Hill.
Pemain legenda NBA sekaligus Direktur Pelaksana timnas basket USA, Grant Hill kini mencoba untuk mengubah sistem. Pemberian komitmen dua tahun akan ditiadakan sehingga para pemain bebas untuk memilih bermain dalam pertandingan mana saja.