Sebuah berita yang memalukan kembali terjadi setelah adanya penjemputan paksa jenazah covid 19, kali ini terjadi di batam. 23 orang melakukan penjemputan paksa jenazah pasien covid 19 di RSBP Batam. Apakah kejadian ini merupakan salah satu bentuk ketidakpercayaan masyarakat terhadap penyakit ini.
Kejadian yang sangat berani ini tentu saja membuat pihak kepolisian dan tim satgas penanganan covid harus melakukan penjemputan kepada pelaku tersebut. Para pelaku beralasan bahwa mendiang meninggal bukan karena covid melainkan karena penyakit lainnya dan tidak mau diperlakukan seperti pasien covid 19.
Para Pelaku Penjemputan Paksa Fix Positif Covid 19
Setelah pihak kepolisian dan satgas penanganan covid menggerebek dan melakukan tes kepada mereka, dinyatakan bahwa 11 dari 23 pelaku penjemputan paksa terbukti positif, sedangkan sisanya masih belum diketahui karena hasil tes belum keluar. Mengapa aktivitas tak bertanggung jawab seperti ini masih terus terjadi.
Apakah mungkin para kerabat dan keluarga yang melakukan penjemputan paksa terhadap jenazah yang covid itu malu jika keluarganya yang meninggal dimakamkan dengan prosedur covid. Atau mungkin mereka sudah malu karena ada keluarganya yang meninggal akibat terkena covid 19.
Mengapa harus malu meninggal karena covid, bukankah hidup mati urusan tuhan dengan segala cara kematian yang diterima manusia. Kejadian penjemputan masal ini merupakan sebuah cerminan bagaimana keras kepalanya masyarakat indonesia. Atau mungkin ini terjadi karena pemakaman dengan prosedur covid 19 memakan harga.
Tak hanya terjadi di batam saja, aksi penjemputan paksa seperti ini sudah terjadi di berbagai daerah di indonesia. Ada yang di pasuruan, malang, lombok barat dan berbagai kota lainnya di indonesia. Bahkan saat ini banyak rumah sakit yang menangani kasus covid harus meminta bantuan TNI untuk menjaga jenazah agar tak dicuri.
Kabar ini memang sangat wow sekali melihat bagaimana reaksi masyarakat terkait kasus covid ini. Dengan banyaknya jumlah korban yang berjatuhan di indonesia masih banyak saja masyarakat yang bandel dan tidak menghiraukan wabah ini, bahkan tak sedikit yang berasumsi bahkan penyakit ini bukanlah penyakit yang nyata.
Dari sekian banyak media yang menayangkan berita tentang pengambilan paksa jenazah covid 19 sangat sedikit yang mengulas alasan kenapa warga mengambil paksa. Hanya satu atau dua berita saja yang pernah mengulas alasan mengapa ada warga yang rela melakukan pencurian jenazah pasien covid.
Salah satu alasan yang pernah diungkap sebuah media adalah karena warga tidak percaya bahwa jenazah yang meninggal disebabkan karena covid 19. Boleh saja anda merasa ragu dengan hasil tes dari rumah sakit yang menyatakan keluarga anda meninggal karena terkena covid 19, namun apa ruginya dilakukan pemakaman dengan prosedur covid.
Tidak Perlu Malu Jika Ada keluarga Yang meninggal Terkena Covid 19
Terkena covid 19 bukanlah sebuah pertanda bahwa korban adalah seorang pendosa dan itu adalah kutukan dari tuhan untuk menghukumnya. Terkena covid sama seperti terkena pilek, setiap orang bisa mengalaminya dan itu bukanlah karena kutukan tuhan atau hal yang perlu dipermalukan.
Bisa saja korban covid tersebut terpapar karena ia sedang bekerja mencari nafkah untuk keluarga. Mengapa masih saja ada orang yang melakukan pencurian jenazah covid dengan alasan tidak mau dibilang bahwa korban meninggal akibat covid 19, apa rugi yang anda rasakan dengan adanya klaim ini.
Dari segi finansial jika memang keluarga anda dinyatakan meninggal terkena covid dan harus dimakamkan sesuai protokol kesehatan, toh anda tidak ditarik biaya sepeserpun. Wali kota surabaya telah menegaskan bahwa pengurusan jenazah covid 19 hingga pemakaman tidak akan dipungut biaya sepeserpun alias gratis.
Dari segi nama baik keluarga juga tidak ada yang tercoreng dengan adanya embel-embel almarhum meninggal karena covid 19. Jika ada keluarga anda yang meninggal karena covid seharusnya itu menjadi pengingat bahwa covid 19 memang benar-benar ada dan bisa merenggut nyawa.
Tak hanya pengingat untuk anda namun juga untuk pemerintah bahwa mereka harus lebih berusaha dalam mengatasi pandemi ini. Masih banyak masyarakat yang nyawanya berjatuhan karena ketidak beruntungan dan akhirnya harus meninggal karena tertular oleh virus corona.
Siapa Dalang Dibalik Pengambilan Paksa Jenazah Covid
Pasti masih banyak tokoh yang menyebarkan informasi yang tidak bertanggung jawab terkait dengan wabah covid ini sehingga menyebabkan masih adanya warga yang melakukan pengambilan paksa jenazah covid. Bahkan ada yang sampai membalurkan air liur jenazah covid untuk membuktikan bahwa covid itu tidak ada.
Seharusnya pemerintah dan aparat penegak hukum bisa segera memberantas berita bohong seperti ini karena dengan beredarnya berita bohong yang memicu masyarakat untuk bertindak tanpa berpikir dua kali bisa sangat membahayakan untuk masyarakat dan lingkungan sekitar karena bisa terkena imbasnya.
Tindakan tidak bertanggung jawab seperti pengambilan paksa jenazah bisa memperluas penularan virus corona pada lingkungan yang telah berusaha melakukan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-harinya. Tentu akan sia-sia jika para masyarakat yang sudah cooperative ikut tertular akibat masyarakat yang tidak bertanggung jawab.
Tidak mungkin masyarakat yang sadar akan potensi bahaya covid 19 melakukan hal yang aneh seperti pengambilan paksa jenazah covid 19. Bisa dibilang masyarakat yang melakukan tindakan pengambilan paksa merupakan korban hasutan dari berita yang tidak benar yang telah beredar luas di berbagai media.
Kemudahan mengakses media internet menjadi salah satu faktor mudahnya masyarakat indonesia mendapat asupan berita bohong. Para penulis artikel yang tidak bertanggung jawab tersebut mencari berita penuh sensasi yang mengundang hasrat dari masyarakat untuk membacanya.
Rating dari berita penuh sensasi tentu saja akan tinggi dan mendatangkan keuntungan bagi penulisnya. Namun sayangnya berita yang hanya sensasi saja tanpa berlandaskan kebenaran akan sangat merugikan para pembacanya karena berpotensi berita bohong tersebut akan dipercayai oleh para pembacanya.
Bayangkan saja apa yang akan terjadi ketika banyak masyarakat yang mengkonsumsi berita tak bertanggung jawab yang ditulis oleh para penulis yang hanya mengejar kepopuleran semata. Akan sangat banyak tindakan tidak bertanggung jawab dari masyarakat yang tersulut akibat berita bohong yang banyak tersebar.
Bahkan saat ini masyarakat awam sudah sangat terbatas untuk melakukan riset pribadi dari berita yang ingin ia gali. Sudah terlalu banyak berita bohong yang beredar di media sehingga sangat sulit membedakan mana informasi yang asli dan bisa dipertanggung jawabkan dan mana informasi yang hanya mengejar sensasi.
Potret keteledoran masyarakat indonesia dalam menyikapi wabah covid 19 ini adalah salah satu cerminan bagaimana berbahayanya media ketika mengeluarkan berita tanpa mempertimbangkan keselamatan dan juga keamanan bagi para pembacanya, para pembaca bisa melakukan hal gila karena terprovokasi oleh sebuah berita.
Jika media bisa memberikan informasi yang lebih akurat dan bertanggung jawab tentunya tindakan tak bertanggung jawab seperti penjemputan paksa jenazah pasien covid ini tak akan terus berulang. Jangan terlalu mudah termakan provokasi media yang mencurigakan, pastikan anda mencerna berita dengan lebih bijaksana.