Ada sebuah berita yang mungkin akan mengejutkan anda dan mungkin yang terlintas di benak anda saat pertama kali mendengarkan berita ini adalah rasa tidak percaya. Ada seseorang dengan alias gilang bungkus yang memiliki sebuah kelainan seksual dimana ia merasa terangsang ketika melihat seseorang dibungkus dengan kain jarik.
Berita ini sempat menempati puncak trending twitter pada hari jumat 31 juli 2020 dengan hastag gilang bungkus. Ya, seseorang yang bernama gilang ini diketahui memiliki kelainan seksual dengan menyukai kain jarik yang membungkus orang lain. Bagaimana kedok dan rentetan ceritanya simak berita selengkapnya.
Kronologi Gilang Bungkus
Kasus pelecehan seksual ini berawal ketika salah seorang korban yang berinisial MF mengaku telah dimintai oleh pelaku untuk melakukan adegan yang diluar kewajaran. Pada mulanya MF mengaku bahwa ia dan gilang memang terhubung dalam sebuah jaringan media sosial sejak tahun lalu, namun ia tidak mengenal secara personal.
Tiba-tiba pada jumat minggu lalu sebuah pesan datang dari akun gilang bungkus pada MF dimana ia meminta tolong pada MF untuk membantu gilang bungkus dalam sebuah projek tugas akhir di kampusnya. Tentu saja MF mengiyakan permintaan dari gilang namun kemudian ia bertanya lebih lanjut projek seperti apakah projek tersebut.
MF sempat menolak ketika mengetahui permintaan dari gilang bungkus diluar batas kewajaran dan terkesan sangat aneh. Gilang meminta MF untuk membungkus dirinya dengan kain jarik dan melakban leher dan kaki layaknya pocong. Kejadian ini bahkan sempat diulangi oleh gilang dengan dalih bahwa prosedur MF tidak benar.
Tentu saja MF tak mampu menolak lantaran gilang bungkus terus saja memohon kepada MF untuk membantunya menyelesaikan projek tugas akhirnya ini. Projek tidak wajar ini telah dilakukan beberapa kali pada MF tanpa ia menyadari bahwa sebenarnya projek ini adalah untuk kepuasan seksual dari gilang jarik.
Sampai akhirnya MF menyadari kelainan seksual yang ada pada gilang jarik dan ia sadar bahwa dirinya hanya dijadikan pelampiasan seksual belaka MF membagikan cerita ini melalui akun twitternya. Tweet panjang dari akun twitter MF ini mendapat respon yang beragam dari warganet, kebanyakan mereka terkejut melihat pengakuan ini.
Sebenarnya fetish yang dimiliki oleh gilang bungkus ini termasuk dalam kategori zentai fetish dimana seseorang menyukai partner seksual yang menggunakan pakaian yang ketat. Fetish ini biasanya mengarah pada sadism dimana ia merasa terangsang ketika ia melihat partner seksnya merasa tersiksa.
Flashback
Menurut keterangan bem Unair surabaya sebenarnya gilang bungkus ini bahkan pernah diarak oleh warga kampung pada tahun 2018 karena kasus yang sama yakni pelecehan seksual. Korban pelecehan seksual dari gilang bungkus ini juga ternyata bukan satu dua lagi, melainkan sudah ada puluhan orang yang mengaku pernah menjadi korbannya.
Tak hanya mahasiswa yang berdomisili di surabaya atau mahasiswa unair saja yang pernah menjadi korbannya. Bahkan menurut keterangan presiden BEM FIB unair menuturkan bahwa ada korban yang berasal dari kampus di kota malang. Hingga saat ini jumlah korban yang mengaku masih terus bertambah.
Menurut Alvina seorang dokter spesialis kejiwaan, ada teori yang menyebutkan bahwa penyimpangan seksual yang terjadi pada seseorang bisa saja diakibatkan karena kurangnya aktivitas seksual yang bisa memuaskan dirinya. Hal ini akhirnya menuntun gilang jarik untuk memuaskan birahi seksualnya dengan hal yang tidak wajar.
Terdapat pula teori lain yang mengatakan bahwa kelainan seksual bisa saja terjadi karena pada masa kecilnya yang pernah menjadi korban pelecehan seksual. Hal ini yang kemungkinan menjadi pemicu penyimpangan seksual sebagai pelampiasan dari apa yang pernah dialaminya di masa kecilnya.
Mengenal Lebih Dalam Fetish Zentai Gilang Bungkus
Fetish kain jarik dari gilang bungkus ini sebenarnya sudah sejak lama ada di dunia ini. Praktik memuaskan seksual dengan barang yang tidak wajar sebenarnya bukanlah hal yang tabu, namun di indonesia sendiri perbincangan yang bersangkutan mengenai seksualitas hingga saat ini masih dianggap tabu jadi banyak ketidaktahuan di masyarakat.
Fetish kain jarik yang dialami oleh gilang bungkus ini tergolong dalam zentai fetish yang secara umum seseorang yang mengalami fetish ini akan merasa terangsang ketika melihat pakaian ketat yang membelit tubuh seseorang. Fetish ini jika dilihat dari kacamata norma sebenarnya tidak merugikan pihak yang menjadi korban jika dilakukan dengan benar.
Di luar negeri fetish seperti ini merupakan hal yang sebenarnya cukup terbuka dan sudah banyak dikenal oleh banyak orang. Para penjaja seksual juga bisa melakukan fetish seperti ini dengan tarif yang disesuaikan dengan pelanggannya atau tidak bertentangan dengan peraturan manajer dari sang penjaja seksual tersebut.
Lain ceritanya di indonesia, perbuatan gilang bungkus ini dengan terang-terangan menyuruh orang yang tidak berprofesi sebagai penjaja seksual untuk memuaskan nafsu birahinya. Tentu saja hal ini sangat tidak bisa ditolerir karena dapat mencemarkan nama baik dari korban pelecehan tersebut.
Apa Yang Harus Dilakukan Untuk Terhindar Dari Gilang Bungkus Yang Lain
Ada sangat banyak fetish seksual yang mungkin tidak masuk akal ketika orang indonesia yang masih awam mendengarnya. Namun yang paling jelas untuk terhindar dari gilang-gilang yang lain adalah dengan memiliki keteguhan diri dan tidak dengan mudahnya menyerahkan diri untuk menjadi objek pemuas seksual dari seseorang.
Aktivitas seksual memang tidak bisa disalahkan apabila kedua belah pihak telah menyetujui dan sama-sama suka. Lain cerita dengan gelang bungkus ini, gilang bungkus memanfaatkan kepolosan dari MF untuk menjadi pemuas hasrat seksualnya tanpa MF dengan sadar menyetujui maksud dari gilang bungkus yang sebenarnya.
Untuk terhindar dari kasus seperti ini bisa juga untuk saling terbuka terhadap topik yang berkaitan dengan masalah seksual. Hingga saat ini topik seksual di indonesia masih dianggap tabu dan inilah yang menjadi kelemahan utama masyarakat indonesia dalam menanggulangi masalah perorangan yang mengidap kelainan seksual.
Kasus seperti gilang bungkus ini seharusnya bisa dicegah apabila topik seksual bisa lebih terbuka dan lebih dipandang sebagai sebuah edukasi daripada sekedar seminar mesum yang membahas sesuatu yang tidak penting. Bisa saja ternyata gilang bungkus ini adalah korban dari salahnya sebuah sistem bermasyarakat di Indonesia.
Meskipun begitu pada akhirnya perbuatan pelecehan dari gilang bungkus ini tetap tidak bisa dimaafkan dan harus dipidanakan. Hingga saat ini pihak kepolisian masih terus mengusut kasus ini dan sempat mendatangi kampus unair untuk menggali keterangan yang lebih mendalam terkait dengan kasus gilang bungkus ini.
Tanpa mengurangi kewaspadaan anda terhadap sesuatu yang mencurigakan di lingkungan anda berada, selalu laporkan tindakan yang tidak mengenakkan kepada pihak yang berwajib. Apabila ada tindakan yang diluar kebiasaan dan anda mengetahuinya sebaiknya anda melapor untuk mencegah aktivitas yang merugikan seperti kasus gilang bungkus.