Piala Thomas dan Uber Cup 2021 akan dilangsungkan di Denmark pada bulan Oktober mendatang. Bahkan pengumuman mengenai pengundian grup sendiri sudah dilakukan dan Indonesia masuk ke dalam grup A pada gelaran bergengsi tersebut.
Piala Thomas dan Uber adalah ajang tertinggi bagi regu putra dan putri bulu tangkis untuk menasbihkan diri sebagai yang terbaik.
Piala Bergengsi Thomas dan Uber Cup 2021
Setelah pada tahun 2020 Piala bergengsi ini batal diselenggarakan karena adanya pandemi covid 19 yang terjadi di seluruh dunia. Akhirnya Denmark yang menjadi tuan rumah Piala Thomas dan Uber pun menyatakan kesanggupannya.
Untuk melaksanakan gelaran tersebut pada tahun 2021 ini yang akan diselenggarakan pada bulan Oktober.
Pengundian grup pun sudah dilakukan pada tanggal 18 Agustus 2021 kemarin dan Indonesia masuk ke dalam grup A dan akan bertemu dengan lawan-lawan yang sangat kuat.
Untuk Tim Thomas Indonesia akan bertemu dengan Taipei, Thailand dan juga Aljazair. Diketahui Taiwan merupakan tim yang cukup kuat karena ganda putra Taiwan adalah pemenang Emas di Olimpiade Tokyo 2020 kemarin.
Namun Tim Thomas tak perlu khawatir karena sudah memiliki jajaran pemain hebat dalam daftar 10 besar dunia. Sehingga banyak pakar olahraga menyatakan bahwa Indonesia memiliki kesempatan besar untuk menjadi juara.
Apalagi Tim Thomas memiliki sejarah yang manis pada setiap gelaran Thomas Cup.
Berbeda dengan tim Uber yang dianggap sebelah mata selama ini sebab sejak terjun ke dalam Thomas dan Uber Cup tim Uber Indonesia hanya 3 kali membawa trofi juara. Dan terakhir terjadi pada tahun 1996 silam.
Tim Uber Indonesia yang masuk dalam Grup A juga akan bertemu dengan lawan lawan terkuat yakni Jepang, Jerman dan juga Prancis. Pastinya Jepang menjadi tim yang wajib diwaspadai.
Karena Jepang merupakan tim terkuat dengan pemain putri terbaik nomor 1 seluruh dunia sehingga akan menjadi lawan terkuat dan tangguh dari tim putri Indonesia.
Optimis Indonesia Bisa Menang di Uber Cup
Meski banyak yang merasa pesimis bahwa tim putri Indonesia mampu bertahan di Piala Uber 2021. Namun tidak sedikit pengamat olahraga yang menganggap regu putri Indonesia memiliki peluang yang sama tinggi dengan regu putra.
Walaupun di atas kertas prestasi regu putri Indonesia tertinggal jauh dengan tim putra yang sudah pernah merasakan kejayaan pada Thomas Cup. Sehingga tim putri Indonesia dicap tidak akan bisa menyamai prestasi tim putra.
Namun hal ini pastinya tidak boleh membuat tim putri pesimis dan menyerah begitu saja. Banyak pengamat olahraga yang bahkan yakin bahwa Indonesia memiliki kesempatan yang besar untuk membawa trofi Uber Cup.
Meskipun hanya dipandang tim putri Indonesia seharusnya belajar dari pengalaman yang terjadi pada ganda putri Greysia Polii/Apriyani yang mampu membawa medali emas pada Olimpiade Tokyo 2020 untuk Indonesia.
Kemenangan Greysia Polii dan Apriyani Mampu Menyuntikkan Semangat Baru
Datang di Olimpiade Tokyo 2020, pasangan ganda putri Greysia Polii dan Apriyani dianggap sebelah mata dan bukanlah ancaman besar bagi pesaingnya. Namun dengan semangat luar biasa, kerja keras tanpa henti dan dedikasi yang tinggi.
Ganda putri yang beda generasi ini mampu membuktikan bahwa mereka layak menjadi juara. Meski harus tertatih-tatih menuju babak puncak. Akhirnya Greysia Polii/Apriyani mampu membawa pulang satu-satunya medali emas untuk Indonesia.
Belajar dari pengalaman ganda putri tersebut Indonesia tidak boleh mudah menyerah hanya karena dianggap bukan tim yang kuat. Semangat dari Greysia Polii x Apriyani barangkali mampu memicu semangat tim uber untuk mampu berprestasi.
Apalagi tim putri Indonesia memang kurang cemerlang di gelaran Piala Uber berbeda dengan tim putra yang merupakan langganan pemenang Thomas Cup sehingga sudah membawa pulang trofi sebanyak 13 kali.
Namun kemenangan Greysia Polii/Apriyani bisa dibilang mampu memecahkan stigma bahwa tim putri Indonesia tidak akan mampu berprestasi.
Pada gelaran Olimpiade Tokyo 2020 kemarin contohnya, tim putri Indonesia bukanlah yang diunggulkan. Justru tim putra yang diharapkan mampu membawa pulang medali emas.
Namun hal tersebut terbukti salah dengan tumbangnya tim putra di babak final menyisakan Greysia Polii dan Apriani yang berhasil menorehkan sejarah baru dengan membawa pulang medali emas untuk Indonesia.
Dari sini tim putri Indonesia bisa belajar dan mengadaptasi semangat pantang menyerah dari Greysia Polii dan Apriani untuk mampu membuktikan bahwa tim putri juga mampu berjuang dan menjadi juara.
Hal ini didukung juga dengan tim putra yang tidak memiliki jadwal pertandingan selama beberapa bulan ini sehingga bisa dimanfaatkan oleh tim putri untuk berlatih melawan tim putra pada pelatihan sebelum piala Thomas dan Uber.
Agar tim putri terbiasa berlatih melawan lawan tangguh yakni para pemain terbaik Indonesia dan melatih skill sekaligus mental mereka agar bisa mengharumkan nama bangsa pada ajang Uber Cup.