Pemprov DKI Antisipasi Banjir dengan Memperbanyak Lokasi Pengungsian

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah mengantisipasi banjir di Ibu kota saat musim hujan akan datang. Hal ini tampak dari Instruksi Gubernur (Ingub) Nomor 52 tahun 2020. Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patira mengutarakan bahwa Gubernur serta Walikota dan seluruh jajarannya akan terlibat aktif mengantisipasi datangnya banjir.

Pada Minggu (18/10/2020), di Kali Sentiong, Johor Baru, Jakarta Ahmad Riza mengatakan bahwa dalam Ingub tersebut berbagai program telah dicanangkan. Program tersebut seperti pengerukan sungai, grebek lumpur, membuat sodetan dan yang lainnya. Ahmad Riza juga mengutarakan bahwa pemerintah pusat juga terlibat dalam antisipasi banjir tersebut.

Ahmad Riza menerangkan bahwa akan dilakukan pengerukan 13 sungai, situ, danau, membuat sodetan, embung, persiapan seluruh pompa dan juga evakuasi. Selain itu diharapkan juga seluruh jajaran yang terlibat siap sehingga persentase adanya potensi banjir nantinya bisa disiapkan.

Di tengah masa pandemic seperti saat ini bencana banjir tentu sangat merepotkan, mengingat virus Covid-19 dapat bertahan hidup lebih lama pada area lembab. Pemprov DKI sendiri kabarnya telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 5 Triliun agar banjir bisa dikendalikan di Ibu Kota. Ahmad Riza juga meminta dukungan seluruh masyarakat agar program tersebut bisa direalisasikan di tengah pandemi ini.

Pemprov DKI Perbanyak Lokasi Pengungsian Dalam Menangani Bencana Banjir

Dalam menangani bencana banjir ditengah masa pandemic virus corona, Pemprov DKI Jakarta kabarnya akan memperbanyak titik – titik lokasi pengungsian. Pada Minggu (18/10/2020) Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria mengatakan bahwa jumlah tempat pengungsian akan disiapkan dua kali lipat dibanding banjir tahun sebelumnya.

Ahmad Riza menegaskan bahwa penambahan dan perluasan tempat pengungsian tersebut tujuannya agar protokol kesehatan tetap dapat diterapkan. Dengan demikian para korban banjir nantinya tetap menjaga jarak satu sama lain, sehingga protokol kesehatan tersebut dapat mencegah penularan Covid-19.

Ariza mengutarakan prinsip 3 M harus tetap dilakukan, yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Wakil Gubernur DKI Jakarta ini juga menjelaskan bahwa titik – titik yang berpotensi terjadi banjir menjadi perhatian utama. Pada titik – titik tersebut jumlah tempat pengungsian akan ditambah.

Menjelang akhir tahun 2020 ini BMKG memperkirakan bencana hidrometeorologi seperti banjir bandang, tanah longsor, dan angin kencang akan terjadi. Hal ini seturut dengan fenomena cuaca La Nina yang melanda beberapa tempat di Indonesia. Bencana ini tentu memberikan dampak pada masyarakat terutama pada situasi pandemi seperti sekarang ini.

Juru Bicara Satgas Covid-19, Wiku Adisasmito juga mengimbau pemerintah daerah agar menyiapkan lokasi pengungsian sebagai mungkin, dan tetap menerapkan protokol kesehatan. Penambahan lokasi pengungsian, menyediakan hand sanitizer, masker cadangan, dan lokasi cuci tangan di tempat pengungsian merupakan langkah – langkah yang perlu dilakukan.

Pemprov DKI Jakarta Menyediakan Perahu di Setiap RW Rawan Banjir

Memasuki musim hujan wilayah Ibu Kota sangat rentan terkena genangan air. Oleh karena itu Pemprov DKI Jakarta melakukan berbagai persiapan untuk mengantisipasinya. Ahmad Riza Patria selalu Wakil Gubernur DKI Jakarta menerangkan bahwa Gubernur telah meminta agar perahu disiapkan di semua RW yang berpotensi terkena bencana.

Ariza mengutarakan bahwa perahu tersebut nantinya bisa dimanfaatkan untuk mengevakuasi warga yang terdampak bencana. Keberadaan perahu di setiap RW akan membuat proses evakuasi jadi lebih cepat saat dibutuhkan. Selain menyediakan perahu Pemprov DKI Jakarta juga kabarnya memfasilitasi setiap RW alat bantu penganan bencana.

Ariza juga menyebutkan bahwa pihaknya kini tenang berupaya menambah ketersediaan perahu dalam menangani banjir. Secara spesifik Wakil Gubernur DKI menuturkan bahwa mereka tengah merakit perahu model terbaru yang terbuat dari bahan aluminium. Perahu aluminium dinilai lebih kuat dan lebih efektif digunakan untuk evakuasi.

Menurut Ariza perahu karet rentan rusak saat digunakan. Perahu karet mudah bocor saat terkena paku atau benda tajam lain, sehingga proses evakuasi bisa terhambat. Sedangkan perahu aluminum daya tahannya jauh lebih kuat dan awet. Riza menegaskan bahwa saat ini pihaknya telah merakit perahu tersebut di bengkel.

Sistem Peringatan Dini Banjir Telah Berjalan, Pemerintahan Pusat Ikut Antisipasi Banjir

Selain Pemprov DKI Jakarta,Pemerintahan Pusat juga ikut terlibat dalam mengantisipasi bencana banjir. Ariza mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo telah menyiapkan dua waduk besar di Ciawi dan Cimahi yang akan selesai pada tahun 2021 mendatang. Dua waduk besar tersebut diperkirakan dapat mengurangi potensi banjir hinga 11% di Jakarta.

Ariza juga mengutarakan bahwa Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono ikut membantu mengantisipasi datangnya bencana tersebut. Berbagai program saat ini telah dirancang agar penanganan genangan air nanti bisa diterapkan. Ariza menjelaskan bahwa Sofyan Djalil ditunjuk sebagai coordinator dalam pengendalian banjir tersebut.

Pemprov DKI Jakarta sendiri telah menerapkan sistem peringatan dini banjir di beberapa wilayah di Jakarta. Ariza menilai bahwa sistem tersebut telah berjalan dengan baik, dan saat ini proses evaluasi terus dilakukan. Wagub DKI Jakarta ini menjelaskan sistem peringatan dini banjir tersebut hanya mampu melaporkan perkiraan banjir H-1.

Laporan setiap minggu dari sistem tersebut akan dijadikan sebagai bahan evaluasi. Ia tidak menjelaskan sistem tersebut seperti apa, hanya saja Pemprov DKI akan memberikan panduan dan simulasi pemakaian sistem tersebut. Ariza hanya mengatakan jika sistem nantinya ada melalui aplikasi dan ada juga melalui sistem early warning.

Sejak bulan September lalu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah mengeluarkan Ingub Nomor 52 Tahun 2020 tentang Percepatan Peningkatan Sistem Pengendali Banjir di Era Perubahan Iklim. Anies menganjurkan agar peringatan dini disiarkan sebelum bencana datang, sehingga proses evakuasi bisa dilakukan dengan cepat dan korban bisa diminimalisir.

Wagub Jakarta Imbau Warga Buat Sumur Resapan

Pada Minggu (18/10/2020) Ahmad Riza Patira meninjau Kali Sentiong, Jakarta untuk melaksanakan program antisipasi banjir. Riza juga mengimbau seluruh masyarakat IBu Kota agar siaga menghadapi musim penghujan. Pembuatan sumur – sumur resapan dinilai dapat membantu mengantisipasi datangnya bencana.

Wagub DKI Jakarta ini menilai dukungan masyarakat sangat dibutuhkan oleh pemerintah dalam mengantisipasi genangan air. Penerapan sumur resapan menurutnya menjadi program yang telah digaungkan oleh gubernur – gubernur DKI terdahulu. Mulai dari zaman Sutioso hingga Anies –Sendi, pembuatan sumur resapan menjadi program penting saat musim penghujan tiba.

Menurut Ariza program pembuatan sumur resapan sudah dilakukan sejak zaman Bang Yos, Bang Fauzi Bowo Foke, Jokowi, Ahok, Djarot, dan Anies – Sandi. Program tersebut terus diupayakan hingga saat ini agar masyarakat tetap aktif terlibat dalam pembuatan sumur – sumur resapan. Keterlibatan masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan dinilai efektif mengurangi potensi bencana nantinya.

Ariza menilai jika keterlibatan masyarakat dalam mengantisipasi bencana sangat membantu. Selain membuat sumur resapan, Wagub DKI juga menghimbau agar masyarakat tidak membuang sampah sembarangan. Ia meminta seluruh masyarakat untuk membersihkan selokan – selokan di lingkungan sekitar, sehingga potensi banjir bisa dikurangi.