Sputnik V, Vaksin Covid 19 Buatan Rusia

sputnik V

Di saat semua negara di dunia sedang berusaha menemukan vaksin yang ampuh untuk memberantas virus corona. Sebuah kabar yang mengejutkan datang dari rusia, negara ini telah sukses membuat vaksin covid 19 yang dikenal dengan nama sputnik V. Tentu saja kabar ini langsung menuai reaksi beragam dari mancanegara.

Disaat negara lainnya memprediksi vaksin baru akan selesai tahun depan, rusia sudah terlebih dahulu menyelesaikan pembuatan vaksin dan memberikannya pada masyarakatnya. Banyak yang optimis, namun banyak pula yang skeptis terkait dengan keberhasilan rusia ini, apalagi setelah beberapa bulan lalu ada kabar bahwa rusia melakukan pencurian data.

Amerika serikat membeberkan bahwa ada upaya pencurian data yang dilakukan oleh rusia pada data riset vaksin yang dilakukan oleh negeri paman sam ini. Tentunya hal ini langsung dikaitkan dengan keberhasilan rusia yang sukses membuat vaksin dalam waktu yang sangat singkat. Apakah mungkin vaksin ini adalah hasil curian dari negara lain, tidak ada yang tahu.

Rusia Sudah Selesai buat Vaksin, Haruskah Kerja Sama Dengan Rusia Dilakukan

Sementara itu menanggapi isu yang beredar tersebut banyak ahli vaksinologi dari indonesia menyangsikan keberhasilan rusia tersebut. Mereka menganggap bahwa keberhasilan rusia tersebut dalam membuat vaksin karena rusia melewati fase ketiga pembuatan dalam pembuatan vaksin yakni melihat efek samping pada uji coba masal.

Menurut para ahli vaksinologi indonesia fase ketiga ini adalah fase yang membuat pembuatan vaksin memakan waktu lama, karena dalam pembuatan vaksin efek samping mungkin akan ditemukan setelah melakukan percobaan injeksi pada para peserta uji coba vaksin yang akan diedarkan.

Selain faktor tersebut yang membuat para ahli di indonesia meragukan sputnik V dari rusia adalah minimnya literasi dan data riset yang dipaparkan. Hanya terdapat data riset fase pertama yakni pengujian pada puluhan orang saja, dan itu tentu saja tidak cukup sebagai prosedur standar pembuatan vaksin.

Sementara itu pemerintah indonesia sendiri menjamin bahwa vaksin merah putih yang dikembangkan di indonesia ini baru akan memasuki fase tiga pada bulan februari atau maret. Dan pemerintah juga menjamin bahwa vaksin yang dibuat di indonesia akan sesuai prosedur dan aman digunakan saat peluncurannya.

Kandidat Terkuat Vaksin Buatan China Baru Saja Selesai Uji Fase Tiga

Jika rusia tiba-tiba saja mengumumkan bahwa negaranya sukses membuat vaksin dan telah disebarkan pada masyarakatnya, lain soal dengan salah satu kandidat terkuat vaksin dari cina buatan sebuah perusahaan farmasi sinovac. Vaksin dari china ini selalu memberikan update info terkait perkembangan risetnya.

Perusahaan ini bahkan baru saja menguji vaksin buatannya untuk uji fase tiga dan saat ini masih berlangsung. Pengujian fase tiga dari vaksin buatan china ini bahkan melibatkan beberapa negara dari mancanegara. Salah satu negara yang bekerjasama dengan sinovac dalam pengembangan vaksin ini adalah indonesia.

Menurut prediksi vaksin asal china ini baru bisa selesai tahun depan belum termasuk prediksi waktu distribusi yang tentunya akan memakan waktu yang tidak sebentar. Vaksin ini menjadi kandidat terkuat karena progresnya yang paling cepat dan juga terbukti dapat menangani pasien covid dengan sangat optimal.

Tanpa Transparansi Banyak Pihak Menganggap Sputnik V Berbahaya

Daniel salmon selaku direktur dari institut keselamatan vaksin john hopkins university berpendapat bahwa vaksin yang diklaim telah ditemukan rusia ini akan berbahaya dan beresiko. Pendapatnya tersebut dilandasi karena tidak ada transparansi data dari rusia dan juga tidak ada kajian pustaka yang menyebutkan vaksin ini telah lolos fase tiga.

Banyak orang yang berasumsi bahwa rusia hanya mengeluarkan statement politik belaka ketika mereka mengatakan telah berhasil menemukan vaksin Covid 19. Tidak ada data kajian pustaka yang dikeluarkan dan progres dari vaksin rusia cenderung ditutupi agar tidak banyak orang yang tahu.

Padahal menurut para ahli sebuah kajian klinis terutama vaksin, setiap kajian pustaka harus bisa diakses oleh semua orang. Tidak bisa serta merta sebuah badan mengeluarkan klaim berhasil menemukan vaksin tanpa adanya studi dan riset yang jelas dan terbuka. Apabila tidak bisa memberikan hal itu maka hal itu hanyalah sebuah klaim belaka.

Tak hanya rusia, banyak pihak yang sudah pernah mengeluarkan statement berhasil menemukan vaksin atau obat yang bisa menyembuhkan corona. Di indonesia saja sudah banyak orang yang akhirnya menarik ucapannya setelah melakukan klaim yang tidak didasari oleh studi yang jelas.

Masih ingat dengan kasus ningsih tinampi yang mengklaim telah menemukan obat herbal yang bisa menyembuhkan corona. Setelah diusut ternyata ini adalah sebuah klaim yang tidak berdasar dan hanya digunakan untuk mencari ketenaran belaka, tentunya hal ini akan sangat berbahaya karena memberikan informasi palsu pada banyak orang.

Bahkan pemerintah indonesia sendiri pernah kecolongan dengan adanya klaim kalung eukaliptus yang bisa menangkal virus covid 19. Kalung anti virus tersebut dengan terang-terangan diklaim bisa menangkal virus corona jika dikalungkan di leher pemakainya, ternyata sekali lagi ini hanyalah sebuah isapan jempol belaka yang mencoreng nama negara.

Tak hanya itu bahkan seorang musisi terlibat dengan kasus klaim vaksin palsu. Setelah dalam podcastnya anji mengundang seorang yang mengatakan bahwa ia adalah profesor dan telah menemukan vaksin untuk covid 19 yang sudah ia lakukan pengujian di luar negeri. Ini adalah kasus yang terbaru yang tentunya bisa menimbulkan masalah di masyarakat.

Hadi pranoto mengaku adalah seorang profesor yang melakukan riset vaksin covid 19 di luar negeri dan menjadi salah satu tim dari indonesia dalam penanganan kasus penyebaran virus covid 19. Setelah pemerintah turun tangan akhirnya hadi pranoto dipolisikan karena melakukan klaim palsu dan melakukan penipuan kepada banyak orang.

Saat ini masyarakat harus berhati-hati dalam menyaring informasi, terutama terkait dengan berita yang krusial seperti perkembangan vaksin covid 19. Banyak pihak yang menganggap sputnik V buatan rusia ini hanyalah klaim seperti yang sering terjadi sebelumnya. Tanpa didasari data dan riset yang jelas.

Banyak pihak pula yang mengatakan jika rusia menggunakan vaksin tersebut untuk masyarakat mereka itu adalah urusan dalam negeri dari rusia sendiri. Perkara nantinya vaksin tersebut efektif atau tidak bisa dilihat beberapa bulan kedepan apakah kasus covid 19 di rusia turun atau masih tetap seperti biasa.

Pemerintah indonesia juga tak ingin berlama-lama dan ingin segera menyelesaikan vaksin buatannya, tentunya dengan menggunakan prosedur yang benar dan tidak melewati fase krusial seperti yang dilakukan rusia. Tak hanya indonesia saja bahkan seluruh dunia ingin segera membuat vaksin untuk menghilangkan pandemi ini.

Kita tunggu saja apakah vaksin sputnik V buatan rusia ini adalah vaksin yang benar-benar efektif atau sekedar propaganda semata seperti yang biasa dilakukan rusia. Apabila vaksin ini memang benar telah terbukti efektif setelah didistribusikan pada masyarakat rusia, maka apa yang menjadi keraguan banyak orang telah terpatahkan.