Ramai Ingin Vaksin Covid 19 Pfizer, Apakah Benar Yang Paling Ampuh?

Ramai Ingin Vaksin Covid 19 Pfizer, Apakah Benar Yang Paling Ampuh

Baru-baru ini pemerintah Indonesia mengumumkan memberikan izin penggunaan untuk salah satu vaksin Covid 19 yaitu Pfizer. Meski baru akan digunakan dalam waktu dekat namun banyak masyarakat yang sudah menginginkan dan berharap mendapatkan vaksin tersebut.

Beberapa netizen tanah air juga ada yang sempat mengutarakan kekecewaannya kenapa tidak di vaksin menggunakan vaksin tersebut. Hal ini tentu tidak lepas dari anggapan jika vaksin ini lebih ampuh melawan virus Covid yang tengah melanda saat ini.

Mengenal kelebihan vaksin Pfizer

Setelah mendapatkan izin dari BPOM, Pfizer akhirnya resmi beredar dan digunakan di tanah air. meski vaksin ini memiliki sistem perawatan dna pengiriman yang kompleks namun Pfizer merupakan salah satu vaksin yang paling diminati. Hal ini dikarenakan kelebihan yang dimilikinya.

Apa saja kelebihan-kelebihan tersebut? Berikut adalah contohnya.

1. Efikasi tinggi

Efikasi merupakan salah satu syarat sebuah vaksin Covid 19 bisa diberikan untuk masyarakat. Efikasi vaksin merupakan tingkat keampuhan untuk melawan penyakit pada masyarakat luas. Diketahui tingkat efikasi Pfizer merupakan salah satu yang paling tinggi yaitu sekitar 95 %.

Oleh sebab itu, banyak pihak yang menganggap jika Pfizer lebih ampuh digunakan. Menurut WHO sendiri minimal efikasi vaksin yang digunakan diberikan untuk masyarakat adalah sekitar 50%.

2. Bisa digunakan untuk anak-anak

Selama ini, kalangan yang diwajibkan untuk vaksinasi adalah masyarakat yang berusia di atas 18 tahun. Oleh sebab itu, anak-anak yang berusia di bawahnya belum bisa mendapatkan vaksin. Padahal tingkat kematian anak akibat Covid di Indonesia sangat tinggi.

Hal ini dikarenakan ada vaksin yang belum terbukti aman diberikan kepada anak-anak. Lain halnya dengan Pfizer yang sudah diteliti serta mendapatkan izin penggunaan untuk anak-anak di atas usia 12 tahun. Nantinya, kelompok ini jugalah yang akan menjadi prioritas penerima Pfizer.

3. Efektif untuk menangkal varian baru

Menurut hasil penelitian, Pfizer terbukti ampuh untuk menangkal virus Covid 19 varian baru yaitu varian alfa, beta, serta yang terbaru varian Delta. Berdasarkan studi yang dilakukan, efektivitas vaksin ini bisa mencapai 85 % ketika melawan varian alfa serta 75% efektif melawan varian beta.

Tidak hanya itu, Pfizer juga terbukti ampuh untuk meminimalisir tingkat keparahan hingga 97%. Dengan begitu persentase penerima vaksin Pfizer untuk sembuh jauh lebih besar karena gejala yang diderita jauh lebih ringan dibandingkan yang belum vaksinasi.

Apa saja efek samping vaksin Covid 19 Pfizer?

Selain memperhatikan kelebihan, penerima vaksin juga  perlu memahami serta mewaspadai efek samping yang akan muncul dari penggunaan Pfizer. Apalagi vaksin tipe ini bisa dikatakan tipe baru karena menggunakan mRNA.

Efek samping yang muncul juga berbeda-beda tergantung kondisi masing-masing penerima vaksin. Ada yang mengalami gejala efek samping namun ada juga yang tidak. Efek samping pasca vaksinasi merupakan hal yang normal dan tidak lazim terjadi pada pemberian vaksin apapun.

Efek samping yang muncul sangat beragam namun kebanyakan merupakan gejala ringan. Biasanya gejala yang sering muncul adalah nyeri di area sekitar penyuntikan, sakit kepala, demam ringan, mual dan tidak enak badan, pembengkakan di sekitar area getah bening, serta menggigil.

Meski ringan namun dalam beberapa kasus ada juga yang menunjukkan gejala berat meliputi sesak napas dan sebagainya. Oleh sebab itu, penerima vaksin sangat dianjurkan untuk tidak meninggalkan lokasi vaksinasi terlebih dahulu.

Minimal tunggu hingga 30 menit agar petugas kesehatan bisa memantau kondisi kesehatan pasca vaksinasi. Namun, jika gejala yang timbul semakin parah maka perlu mendapatkan pertolongan medis dengan segera.

Bagaimana cara mengatasi efek sampingnya?

Meskipun terdapat efek samping namun hal tersebut bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan. Sebab, efek samping tersebut merupakan tanda jika vaksin sedang bekerja. Gejala yang disebutkan di atas merupakan respon tubuh atas masuknya partikel asing yang tidak dikenal.

Jika penerima vaksin mengalami gejala ringan biasanya akan sembuh setelah 1-3 hari. Namun, perlu diketahui jika efek samping yang bisa dirasakan penerima Pfizer dibagi menjadi 2 tipe yaitu tipe efek samping lokal dan efek samping umum. Apa saja perbedaanya? Berikut penjelasannya.

1. Efek samping lokal

Efek samping lokal merupakan sebutan untuk efek samping yang terjadi di sekitar area penyuntikan. Gejala yang muncul biasanya adalah nyeri, pembengkakan, kemerahan, pegal, dan sejenisnya. Biasanya tidak berbahaya dan mudah diatasi sendiri menggunakan kompres.

Cukup mencelupkan handuk ke air dingin dan menempelkan ke area yang nyeri. Air dingin akan mengurangi rasa nyeri serta pembengkakan yang terjadi. Tidak hanya kompres, melakukan olahraga ringan juga diketahui mampu mengurangi rasa nyeri, pegal dan pembengkakan yang terjadi.

2. Efek samping umum

Efek ini biasanya dirasakan pada seluruh tubuh dan tidak hanya di area tertentu saja.  Gejalanya juga beragam seperti kelelahan, demam, nyeri otot, dan sebagainya. Oleh karena itu, untuk mengurangi gejalanya diperlukan perawatan yang lebih intensif.

Penggunaan obat-obatan seperti parasetamol dan ibuprofen biasanya diperlukan untuk mengurangi gejala yang timbul akibat efek samping vaksin. Tidak hanya itu, rutin mengonsumsi air putih juga sangat disarankan karena akan mengganti cairan tubuh yang hilang.

Meski membutuhkan obat-obatan namun penerima Pfizer sangat tidak disarankan untuk mengonsumsi obat-obatan apapun sebelum vaksinasi. Hal ini dilakukan untuk mencegah efek samping yang lebih besar.

Perlu diingat jika meski sudah divaksin Covid 19 namun protokol kesehatan harus tetap dijalankan. Vaksin tidak menjamin tubuh akan kebal dari virus namun akan meminimalisir gejala serta efek yang ditimbulkan sehingga tubuh akan lebih cepat pulih.