Ledakan Lebanon, Aksi Teroris Atau Kelalaian Semata

ledakan lebanon

Pada selasa sore waktu lebanon kemarin (4/7/2020) sebuah kepulan asap merah membumbung tinggi di langit ibukota lebanon beirut. Sebuah ledakan yang berasal dari pesisir kota tersebut tentu saja mengejutkan ribuan warga yang berada di lokasi tersebut, ledakan lebanon tersebut bahkan terasa hingga radius 10 kilometer

Hingga detik ini belum diketahui secara pasti apa penyebab utama ledakan yang merenggut puluhan nyawa tersebut. Pihak berwajib dari beirut lebanon hingga kini masih mengumpulkan bukti dan melakukan evakuasi terhadap korban yang terkena dampak langsung ledakan tersebut.

Proses Evakuasi Berlangsung Alot

Proses evakuasi dari korban ledakan tersebut berjalan tidak terlalu lancar, dikarenakan beberapa faktor yang turut menghambat dilakukannya evakuasi. Salah satu yang menghambat proses evakuasi adalah terblokirnya jalan karena ledakan tersebut berhasil merobohkan salah satu bangunan yang akhirnya menghalangi akses.

Kepulan asap beracun yang terjadi akibat ledakan tentu saja membuat para petugas harus mempersiapkan diri dengan ekstra untuk melakukan evakuasi dan pencarian pada korban ledakan. Asap beracun tersebut diketahui adalah hasil reaksi oksidasi dari amonium nitrat yang ditemukan pada lokasi ledakan.

Di lokasi ledakan tersebut sedikitnya ada 2.750 ton amonium nitrat yang disinyalir merupakan salah satu faktor yang mungkin menjadi sumber ledakan dan bukan tindakan teror kepada negara tersebut. Hingga kini masih belum jelas bagaimana kronologi dari awal ledakan ini terjadi dan kepolisian lebanon masih terus mendalaminya.

50 Korban Tewas Dan Ribuan Luka-Luka Akibat Ledakan Lebanon

Sedikitnya terdapat 50 orang korban yang kehilangan nyawa akibat ledakan ini terjadi, proses evakuasi dan pencarian korban hilang pasca ledakan juga masih terus dilakukan sehingga membuat angka ini masih memiliki kemungkinan untuk bertambah. Mayoritas korban adalah pejalan kaki yang melintas di sekitar lokasi ledakan.

Radius ledakan yang cukup jauh juga menimbulkan ribuan orang luka-luka. Pecahan kaca dari jendela menyumbang korban dengan jumlah terbanyak. Kerusakan dari bangunan yang masuk dalam radius ledakan tentu saja menimbulkan kerugian yang sangat banyak dan memaksa beberapa tempat usaha di lokasi tersebut untuk tutup sementara.

Getaran Ledakan bahkan terasa hingga ke cyprus, tepatnya pada sebuah pulau yang jaraknya 240 kilometer dari titik ledakan. Meskipun di pulau tersebut kerusakan tidak timbul namun getaran dari hasil ledakan terasa sangat jelas dan banyak masyarakat yang mengira terjadi gempa yang melanda pulau tersebut.

Badan geologi amerika serikat bahkan memperkirakan kekuatan ledakan yang terjadi di lebanon tersebut setara dengan gempa dengan magnitude 3.3. Tentu saja kerusakannya tidak separah gempa sesungguhnya karena lokasi gempa tidak berada di bawah permukaan tanah melainkan di atas permukaan tanah.

Istana negara lebanon juga menjadi korban kerusakan akibat adanya ledakan ini. Setidaknya lorong, jendela, dan pintu masuk rusak akibat getaran dari ledakan yang terjadi pada selasa sore tersebut. Untungnya saja ledakan ini tidak sampai melukai presiden lebanon seperti dikutip pada kantor berita setempat.

Spekulasi Yang Berkembang

Terdapat sangat banyak spekulasi tentang ledakan lebanon yang terjadi pada selasa sore kemarin. Ada yang mengaitkan ledakan tersebut dengan ketegangan antara negara ini dengan israel, setelah sebelumnya sempat terjadi kontak senjata antara organisasi bersenjata hizbullah lebanon dan tentara israel.

Teori lain yang juga mungkin terjadi adalah kelalaian dari petugas gudang barang impor yang lalai dalam prosedur keselamatan. Di dalam gudang tersebut terdapat amonium nitrat dalam jumlah banyak yang tentu saja membutuhkan perhatian khusus dan tidak sekedar digeletakkan begitu saja dalam sebuah tempat penyimpanan.

Amonium nitrat sendiri merupakan salah satu unsur kimia untuk pembuatan pupuk. Bahan ini tergolong dalam senyawa yang mudah terbakar dan membutuhkan perhatian khusus dalam penyimpanannya terutama dalam jumlah yang besar. Kelalaian staff gudang penyimpanan ini menjadi salah satu fokus utama penyebab ledakan ini.

Mengapa ada gudang yang menyimpan lebih dari 2000 ton amonium nitrat dan terletak di tengah kota beirut lebanon tentunya menimbulkan kecurigaan media internasional. Terutama karena senyawa ini tak hanya digunakan untuk membuat sebuah pupuk saja namun merupakan salah satu senyawa untuk membuat bahan peledak.

Dari keterangan polisi lebih dari 2000 ton amonium nitrat tersebut adalah barang impor sejak lebih dari 6 tahun lalu yang rencananya akan digunakan sebagai pupuk. Namun keterangan ini menuai pro kontra dan media internasional menganggap pihak kepolisian lebanon menutupi kasus ini.

Bagaimana mungkin terdapat sebuah konsentrasi amonium nitrat dengan jumlah besar sejak 6 tahun lalu tanpa adanya pengawasan khusus. Dan gudang penyimpanan ini juga berada di tempat yang notabene merupakan ibukota dan juga dengan tingkat keramaian yang sangat tinggi, mengapa tidak dipindahkan di tempat yang lebih aman.

Berbagai pertanyaan media internasional tentu saja keluar karena rasa penasaran ini. Apakah mungkin 2000 ton lebih amonium nitrat yang menyebabkan ledakan lebanon tersebut akan digunakan sebagai bahan peledak untuk serangan balasan ke israel setelah, hubungan kedua negara ini memang tidak harmonis pada tahun ini.

Ada juga yang memiliki opini bahwa ini adalah sabotase dari mata-mata israel yang dengan sengaja merencanakan peledakan pada lokasi ini. Melihat kondisi gudang penyimpanan yang strategis dan pengamanan yang minim tentu saja akan dengan mudah melakukan sabotase yang menyebabkan ledakan terjadi.

Lokasi ini juga berada tidak jauh dari beberapa gedung dari politisi lebanon, bisa jadi ini adalah sebuah peringatan atau merupakan bentuk teror dari israel kepada lebanon untuk menunjukkan kapabilitas israel. Dengan menunjukkan kemampuannya tentu saja lebanon akan berpikir dua kali untuk melakukan agresi pada israel.

Tidak menutup kemungkinan memang disengaja pemerintah lebanon turut mendukung gerakan hizbullah dengan melakukan impor bahan yang menjadi salah satu senyawa pembentuk dari bahan peledak. Banyak media internasional yang sejak dulu menaruh kecurigaan pada pemerintah lebanon.

Disinyalir gerakan hizbullah di lebanon ini mendapat dukungan dari pemerintahan karena gerakan hizbullah ini disinyalir menguntungkan negara ini. Berbagai spekulasi tentang kerjasama pemerintah lebanon dengan pemberontak ini memang hingga kini masih belum bisa dibuktikan secara konkrit, namun tuduhan demi tuduhan terus saja muncul.

Ada pula yang beranggapan bahwa ledakan ini adalah tindakan terorisme dari organisasi pemberontakan bersenjata lebanon yang hingga kini memang sering melakukan teror di negara ini. Sudah sejak lama konflik dalam negeri ini berlangsung dan belum ada langkah konkrit untuk menghentikannya.

Teori paling kuat yang dikemukakan oleh media internasional adalah organisasi kriminal bersenjata yang selama ini sering melakukan teror ini yang memanfaatkan momen konflik lebanon dan israel untuk memuluskan gerakannya. Keamanan ibukota yang menurun akibat ketegangan di perbatasan tentunya menjadi satu faktor pemicunya.

Organisasi kriminal bersenjata ini mengetahui dengan pasti lokasi gudang penyimpanan ini dan melakukan sabotase untuk menimbulkan ledakan lebanon ini. Tidak terlalu jelas memang motif dari organisasi kriminal bersenjata ini, mereka melakukan tindakan teror dengan tujuan yang ambigu dan cenderung sebagai perusak negara saja.