8 Rekor di Liga Indonesia yang Hampir Mustahil Dipecahkan

8 Rekor di Liga Indonesia yang Hampir Mustahil Dipecahkan

Berlangsung sejak 1994, Liga Indonesia banyak menghasilkan rekor-rekor yang akan sulit untuk dipecahkan di masa depan. Kasta tertinggi kompetisi sepak bola di tanah air tersebut kerap menyajikan pertunjukan yang memorable. Menarik melihat rekor di Liga Indonesia yang akan berumur panjang.

Rekor-rekor yang akan sulit untuk dipecahkan tersebut umumnya melibatkan performa luar biasa dari pembuat rekor. Diperlukan performa dan konsistensi luar biasa untuk bisa memecahkan rekor-rekor tersebut. Kamu pasti penasaran dengan rekor apa saja yang yang sulit dipecahkan di Liga Indonesia.

Daftar Rekor di Liga Indonesia yang Sangat Sulit Dipecahkan

Mayoritas dari rekor yang sulit dipecahkan adalah rekor-rekor dengan nilai positif. Mungkin di masa depan rekor negatif, seperti tim terburuk Liga Indonesia atau pemain dengan konversi gol terendah bisa ditampilkan. Berikut adalah 8 rekor di Liga Indonesia yang akan sulit dipecahkan di masa depan.

1. Pencetak Gol Terbanyak untuk Satu Klub

Di Liga Indonesia, Bambang Pamungkas adalah pemegang rekor pencetak gol terbanyak untuk satu klub saja. Bambang berhasil mencetak 210 gol dari 342 penampilan bersama Persija Jakarta. Jumlah gol tersebut sudah ditambah dari gol pertandingan tidak resmi. Untuk gol di kompetisi resmi adalah 168 gol.

Bambang memperkuat Macan Kemayoran selama 20 tahun, dari 1999 sampai 2019. Selain alasan kemampuan mencetak gol, hal lain yang membuat rekor ini sulit untuk dipecahkan adalah loyalitas. Tidak banyak pemain depan yang betah bermain lama di satu klub Liga Indonesia, apalagi mencapai 20 tahun.

2. Seorang Kiper Menjadi Pemain Terbaik

Sejak bergulir di tahun 1994, Liga Indonesia selalu memberi gelar pemain terbaik kepada pemain di Liga Indonesia yang tampil luar biasa dari awal kompetisi sampai akhir kompetisi. Dari sekian banyak pemain terbaik, hanya ada satu pemain yang berposisi kiper. Kiper tersebut, siapa lagi kalau bukan Kurnia Meiga.

Kiper legendaris Arema ini berhasil mendapatkan gelar pemain terbaik Liga Indonesia di musim 2009/2010. Di musim yang sama, Meiga juga berhasil menjadi juara Liga Indonesia bersama Aream. Rekor di Liga Indonesia ini hampir mustahil untuk dipecahkan karena probabilitas kiper jadi pemain terbaik selalu kecil.

3. Gelar Pemain Terbaik Terbanyak

Sampai saat ini, legenda Persipura Jayapura, Boaz Solossa masih memegang rekor pemain terbaik terbanyak sepanjang sejarah Liga Indonesia. Boaz berhasil menjadi pemain terbaik Liga Indonesia sebanyak tiga kali. Tiga gelar tersebut didapatkan pada Liga Indonesia 2008/2009, 2010/2011, dan 2013.

Boaz tidak hanya tampil sebagai pencetak gol, tetapi juga pencetak assist sekaligus kapten teladan di Persipura. Jangankan menyamai rekornya, sampai saat ini hanya Boaz yang mampu menjadi pemain terbaik di Liga Indonesia lebih dari satu kali. Lebih dari satu kali saja sulit, apalagi lebih dari tiga kali.

4. Pencetak Gol Terbanyak Sepanjang Sejarah

Pemain naturalisasi asal Uruguay, Cristian Gonzalez adalah pemegang rekor pemain yang paling banyak mencetak gol selama LI digelar. El Loco Gonzalez berhasil mencetak 252 gol di Liga Indonesia dalam keikutsertaannya sejak 2003. Striker dengan nama mualaf Habibi ini memang ahli bobol gawang lawan.

Gonzalez telah memperkuat 5 klub berbeda di Liga Indonesia. Kelima klub tersebut adalah PSM (32 gol), Persik (102), Persib (41), Persisam (18), dan Arema (59). Rekor ini akan sangat sulit untuk dipecahkan karena tidak mudah bermain di Liga Indonesia sampai usia kepala empat dan bisa terus mencetak gol.

5. Top Skor 4 Kali Beruntun

Nama Cristian Gonzalez kembali masuk daftar rekor di Liga Indonesia yang sulit untuk dipecahkan. Gonzalez adalah satu-satunya pemain Liga Indonesia yang berhasil menjadi top skor Liga Indonesia selama 4 kali beruntun. Gelar tersebut didapatkan Cristian Gonzalez di tahun 2005, 2006, 2007, dan 2009.

6. Top Skor Terbanyak dalam Satu Musim

Nama Peri Sandria bertahan lama sebagai pencetak gol terbanyak dalam satu musim kompetisi di Liga Indonesia. Bersama Bandung Raya, Peri berhasil mencetak 34 gol di Liga Indonesia 1994/1995. Rekor Peri Sandria tersebut berhasil dipecahkan oleh pesepak bol asal negeri Belanda, Sylvano Comvalius.

Comvalius berhasil mencetak 37 gol dalam satu musim kompetisi ketika memperkuat Bali United di Liga Indonesia 2017. Pada tahun tersebut, Comvalius begitu buas dan bisa mencetak gol dalam beragam situasi. Diperlukan striker luar biasa yang tidak selalu fit untuk bisa memecahrak rekor Comvalius tersebut.

7. Pencetak Gol Terbanyak Dalam Satu Pertandingan

Nama Ilham Jaya Kesuma adalah sinonim striker terbaik Indonesia di awal sampai pertengahan dekade 2000-an. Legenda Persita ini masih menjadi pemilik rekor pemain yang mampu mencetak gol terbanyak dalam satu pertandingan. Rekor tersebut didapatkan ketika timnya, Persita berhadapan dengan Persikab.

Keduanya bertemu di Liga Indonesia 2002. Pertandingan yang berakhir dengan skor 10-1 tersebut mencatatkan nama Ilham sebagai pencetak 6 gol untuk Persita. Sampai saat ini, belum ada pemain yang menyamai rekor tersebut. Selain performa, nasib sial lawan dibutuhkan untuk memecahkan rekor ini.

8. Klub Penyumbang Pemain Terbaik Paling Banyak

Persipura adalah klub yang paling banyak menjadi juara Liga Indonesia. Persipura menjadi juara sebanyak 4 kali di musim 2005, 2008/2009, 2010/2011, dan 2013. Tim Papua tersebut juga mencatatkan satu rekor menarik. Rekor tersebut adalah menjadi tim penyumbang pemain terbaik paling banyak di Liga Indonesia.

Sejak 1994, ada 5 pemain Persipura yang pernah merasakan nikmatnya menjadi pemain terbaik turnamen. Kelimanya adalah Ronny Wabia (1995/1996), Christian Warobay (2005), Boaz Solossa (2008/2009, 2010/2011, 2013). Rekor Persipura ini dinilai akan sangat sulit dipecahkan klub manapun di Liga Indonesia.

Pencatatan statistik yang baik akan memunculkan beragam rekor baru yang sebelumnya tidak pernah ditampilkan. Deretan rekor di Liga Indonesia yang hampir mustahil dipecahkan dipredikasi akan bertahan lama. Bukan tidak mungkin, ketika rekor dipecahkan orang sudah lupa dengan para pemecah rekornya.