Selama periode tahun 2020 hingga 2021, dunia sepakbola Indonesia bisa dikatakan berkembang secara signifikan. Banyak pemain sepakbola muda berbakat yang menunjukkan kualitasnya pada berbagai pertandingan bergengsi. Salah satu yang sedang naik daun saat ini adalah Witan Sulaeman. Namun, tidak ada kesuksesan yang dicapai secara instan. Witan perlu merasakan perjuangan yang cukup berat untuk sampai di titik ia berada sekarang. Seperti apa, ya kisah hidupnya?
Profil Singkat Pemain Sepakbola Muda Berbakat, Witan Sulaeman
Pemain sepakbola muda ini yang memiliki tinggi 170 cm ini lahir di Kota Palu, Sulawesi Tengah pada tanggal 8 Oktober 2001. Prestasi yang membanggakan tentu tidak didapat olehnya secara instan. Witan adalah seorang anak yang tumbuh besar dalam kesederhanaan, dimana Ayahnya berprofesi sebagai seorang tukang sayur.
Witan sudah mengenal olahraga sepakbola sejak kecil. Bermula dari bermain secara otodidak, Witan masuk ke sebuah sekolah sepakbola di Kota Palu yang bernama Galara Utama sewaktu menempuh Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Namun karena minimnya ajang pertandingan pesepakbola usia dini di Palu, membuatnya pindah ke Jakarta untuk kembali menimba ilmu sepakbola. Dan semua itu terus didukung oleh Ayahnya, Humaidi. Ia kemudian masuk ke Sekolah Atlet Ragunan setelah melewati proses yang ketat. Karena performanya yang bagus, Witan bisa menarik perhatian Indra Sjafri, pelatih Tim Nasional saat itu.
Fakta-Fakta si Wonderkid Indonesia
Julukan the wonder kid Indonesia juga disematkan pada Witan Sulaeman oleh Federasi Sepakbola Asia (AFC) karena permainannya yang sangat apik. Berikut adalah 4 fakta si wonderkid Indonesia yang berhasil menembus klub Eropa.
1. Pemain Utama di Tim Nasional Walau Usia Masih Muda
Pemain yang memiliki posisi sebagai penyerang sayap ini memiliki fakta pertama, yaitu dijadikan sebagai pemain utama di tim nasional pada usia 20 tahun. Hal ini bukan tanpa sebab. Pada saat melakukan pertandingan ketika masih di Sekolah Atlet Ragunan, Witan sukses menarik perhatian Indra Sjafri, pelatih Timnas U-16.
Ketika bergabung dengan Timnas U-16, Witan berhasil mencetak gol di ajang piala AFF 2017 melawan Brunei Darussalam. Kariernya semakin berkembang di U-19 dan U-23. Debut bersama Timnas senior dilakukan pada pertandingan persahabatan internasional FIFA pada tahun 2021.
Di ajang piala AFF 2020 pun Witan memberikan permainan yang banyak menciptakan peluang bagi Timnas Indonesia sebagai penyerang sayap. Maka dari itulah pelatih Shin Tae Yong mempercayakannya menjadi pemain utama saat itu.
2. Seorang Pemain yang Kreatif dan Memiliki Ketenangan
Di usianya yang masih muda, yaitu 20 tahun, pemain sepakbola muda ini memiliki mental yang baik. Witan dikenal sebagai sosok pemain sepakbola yang kreatif dan memiliki ketenangan, walaupun pada saat poin-poin yang cukup genting.
Hal ini terlihat pada saat pertandingan baik saat sedang berlaga bersama Timnas maupun FK Senica. Permainannya begitu efektif, kreatif, dan efisien. Selain itu Witan juga pintar dalam melemparkan umpan bola sehingga bisa mencetak gol.
Ketenangan adalah hal yang diperlukan oleh para pemain agar tetap fokus dan bisa berpikir strategik terutama pada saat-saat genting. Banyak pemain Indonesia yang masih belum memiliki mental tersebut. Namun, Witan salah satu pemain yang memiliki mental bagus akibat dari apa yang sudah dilaluinya dengan kerja keras.
3. Tampil Apik di Ajang Piala AFF 2020
Pada ajang piala AFF 2020 silam, Witan dikenal dengan julukan Raja Assist. Tercatat, Witan berhasil melakukan 5 assist selama pertandingan yang digelar di Singapura. Pencapaiannya tersebut bahkan mengalahkan tiga pemain top Timnas Thailand waktu itu.
Walaupun saat itu Indonesia kalah dari Thailand, namun performa Witan Sulaeman membantu Tim Nasional dalam menciptakan peluang yang cukup banyak, yaitu sebanyak 14 peluang dari 8 penampilan selama piala AFF 2020 berlangsung.
Tidak salah, ya jika pelatih Timnas senior, Shin Tae Yong menempatkannya sebagai pemain utama meski usianya masih 20 tahun. Mental yang kuat ternyata bisa dimiliki dengan terus berlatih, berusaha, dan pantang menyerah.
4. Berprestasi di FK Seneca
Prestasinya yang bagus juga terlihat hingga kini ketika Witan bergabung di klub FK Seneca. Hal tersebut dapat terlihat dari beberapa pertandingan yang diikuti oleh Witan. Sebelumnya, Witan sempat bergabung dengan Lechia Gdansk.
FK Seneca melirik Witan dikarenakan menjadi pemain muda terbaik di ajang piala AFF 2020. Witan yang baru bergabung dengan klub ini pada akhir Januari 2022 dapat langsung menjadi tumpuan dengan mencetak 3 gol dan 1 assist dari 8 pertandingan.
Kebolehannya dalam bermain sepakbola juga ditunjukkan pada saat event Piala Slovakia pada tanggal 16 Maret 2022, dimana dia mampu menyumbang 1 gol dan 1 assist. Hebat, ya?
Menjadi seorang pemain sepakbola muda yang berprestasi tentu tidak didapatkannya secara instan. Walaupun bukan berasal dari keluarga kaya, Witan Sulaeman mampu membuktikan bahwa seseorang dapat mencapai mimpinya jika diiringi dengan kerja keras, konsistensi, dan pantang menyerah.